Novel pertamaku

Khayalan bak imajinasi menjadi satu selalu berkumpul dalam kepala memancingku untuk menumpahkan segalanya menjadi cerita, suatu saat akankah cerita-cerita itu berubah menjadi buku? Termasuk kenangan manis dan pahit yang kulalui selama aku hidup... entahlah,
sedikit lebay ya, hee.

Sok puitis padahal bukan pujangga, hee.

Jadi mulanya, aku tuh suka banget mengkhayal, bukan melamun ya? hee.
Kalau melamun itu pikiran sedang kosong, kata temanku orang yang banyak masalah biasanya rentan melamun, 'elhamdulliah,' aku jarang begitu deh. Sesekali boleh kan? melamun makanan enak atau di kelilingi pria-pria eropa yang tampan, wow-wow, hee. Bercanda garing😎

Karena saking sukanya mengkhayal, akhirnya dari remaja aku memiliki hobi menulis enggak jelas, jadilah buku tulis SIDUku menjadi korban corat coretan tangan dengan cerita yang masuk akal, kehidupan pribadi sampai yang nyeleneh.

Jamanku saat itu laptop belum begitu terkenal, komputer saja masih layar cembung dan lebih dominan memakai mesin tik, untuk menyimpan data juga masih memakai disket, hohoπŸ˜†

Seiring berjalannya waktu, aku terus membuat cerita pendek, panjang sampai menghabiskan 3 buku tulis, tahun ketiga karena pelajaran sekolahku sedikit terganggu, akhirnya tulisanku tidak selesai-selesai, miriskan?πŸ˜“


Ku putuskanlah untuk berhenti dari menulis dengan mengabaikan tulisan-tulisanku, sekitar kurang lebih 7 tahun aku vakum, buku tulis SIDU kesayanganku hilang, menyesal kenapa tidak kusimpan baik-baik, dan sekarang ketika aku ingin melanjutkan hobiku, akupun kehilangan semua ide-ide cerita dan  gaya bahasa tulisan yang baikπŸ˜”

Sebenarnya pesimis sih mau melanjutkan lagi, ditambah menjadi penulis itu enggak mudah, dengan banyaknya pesaing dan orang-orang yang lebih pintar dariku, tapi aku tidak akan pernah tahu jika tidak mencoba.

Nah, suatu hari sebelum menulis  aku bermimpi dikejar-kejar seseorang yang enggak kukenal dengan wajah dingin seperti psikopat, dia berteriak, "Virus! aku terkena virus! jangan dekati bunga itu!," sambil memegang pisau. Paginya aku terbangun memikirkan, mimpi apa sih itu, ngeri banget kayak mau di todong, tiba-tiba tetanggaku main kerumah dan bercerita pada Mamaku kalau dia hampir dicelakai orang yang enggak di kenal, padahal orang itu baru saja dia tolong.

Berhari-hari aku memikirkannya, baik tentang mimpiku sama pengalaman tetanggaku itu, duh kok malah jadi pikiran ya?πŸ˜–  enggak tahu kenapa aku malah punya ide menggabungkan cerita itu dan jadilah aku kembali menulis sambil membuka buku untuk mencari tentang tumbuhan dan virus
  (ada enggak sih sesuatu yang beracun yang bisa di konsumsi semacam ganja, lalu penyakit yang mudah tertular dan menyebabkan infeksi)πŸ“š

  Aku pun menulis ala kadarnya, butuh waktu 6 bulan untuk mengoreksi dan menumpahkan ceritanya, setelah aku baca ulang dan menjadi 300 halaman, akupun memberanikan diri untuk mengirim hasil karyaku ke penerbit, dan...
TARAπŸ‘€ 


Siapa yang bakalan menyangka kalau tulisanku ini menjadi sebuah buku dan layak terbit dengan judul OP-Virus kepanjangan dari virus opium poppy.

Ternyata tidak mudah merangkai kata dan aku benar-benar salut sama pengarang yang telah memiliki banyak karya dan bukunya sukses di pasaran, yang kurasakan saat ini membuat 1 buku saja cukup kewalahan, tetapi ini menjadikanku motifasi dan aku ingin seperti mereka, 'maju terus pantang munduk, mak'πŸ˜…, biar otak tetap jalan dan enggak buntu sekaligus mengisi waktu luang.
Well, aku berterima kasih sekali sama penerbitnya dan keluargaku tercinta...πŸ’•πŸ’•
Untuk teman-teman juga, terimakasih ya supportnya, terutama yang baca blog ku nihπŸ˜™, teruslah kejar impianmu dan jangan patah semangat, C U.



Buku Novel aku bisa kamu pesan sekarang
melalui Penerbit Ellunar loh.





OP-VIRUS (317hlm)
oleh
PKHUSUDUR 

Ketik:
judul-jumlah-nama-alamat-hp
SMS/WA ke 0896-8530-9651
atau
Line (at)ellunar (dg@)
Info: www.ellunarpublisher.com 


Komentar

Postingan Populer